Majelis Pendidikan Muhammadiyah: Pilar Pergerakan dan Pencerahan Bangsa

Table of Contents

I. Pendahuluan: Visi Pendidikan Muhammadiyah

Pendidikan telah lama menjadi pilar fundamental dalam pergerakan Muhammadiyah, sebuah organisasi Islam yang sejak awal pendiriannya menempatkan sektor ini sebagai sarana utama untuk mewujudkan cita-cita "masyarakat Islam yang sebenar-benarnya." Visi pendidikan Muhammadiyah melampaui sekadar transfer ilmu pengetahuan; ia berorientasi pada pembentukan karakter holistik individu, mengintegrasikan aspek spiritual dan duniawi. Tujuan utamanya adalah membentuk manusia muslim yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cakap, mandiri, disiplin, bertanggung jawab, dan cinta tanah air.1 Ini mencakup pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman.1

Pendekatan ini menunjukkan adanya integrasi mendalam antara pengembangan spiritual dan kemajuan duniawi. Bagi Muhammadiyah, kesalehan religius bukan terpisah dari, melainkan menjadi kekuatan pendorong bagi, kemajuan intelektual dan sosial. Pendekatan holistik ini secara strategis dirancang untuk mencegah apa yang disebut sebagai "kepribadian terpecah" yang sering muncul dari sistem pendidikan dualistik, sekaligus menjadi respons terhadap kekurangan yang dirasakan dari pendidikan Islam tradisional dan pendidikan Barat sekuler pada masa awal Muhammadiyah.2

Secara spesifik, visi Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) adalah mewujudkan manajemen dan jaringan pendidikan yang efektif sebagai gerakan Islam yang maju, profesional, dan modern, serta menjadi landasan kokoh bagi peningkatan kualitas pendidikan Muhammadiyah.4 Misi utamanya meliputi penegakan tauhid murni, penyebarluasan ajaran Islam berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah, perwujudan amal Islami dalam kehidupan, dan menjadikan lembaga pendidikan sebagai pusat dakwah dan pengkaderan.4 Penekanan pada pendidikan sebagai pusat dakwah dan pengkaderan menunjukkan bahwa pendidikan dalam Muhammadiyah memiliki tujuan ganda: tidak hanya menyebarkan ajaran Islam yang otentik, tetapi juga membina pemimpin masa depan bagi organisasi dan bangsa Indonesia. Pendekatan strategis ini memastikan keberlanjutan misi

amar ma'ruf nahi mungkar Muhammadiyah dan dampaknya yang berkelanjutan terhadap masyarakat, melampaui instruksi keagamaan semata untuk memfasilitasi transformasi sosial yang komprehensif.5

Pendidikan karakter, yang mencakup nilai-nilai Kemuhammadiyahan, Keislaman, dan Kebangsaan, menjadi keunggulan khas sekolah Muhammadiyah.7 Kurikulum Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK) dirancang untuk membentuk peserta didik yang saleh, berakhlak mulia, serta unggul dalam sains dan teknologi, sebagai wujud dakwah

amar ma'ruf nahi mungkar.5 Visi ini juga mencakup tujuan untuk menjawab kebutuhan zaman dengan tata kelola pendidikan unggul yang berdaya saing global.8 Hal ini menunjukkan bahwa filosofi pendidikan Muhammadiyah bersifat dinamis dan adaptif, terus-menerus berupaya untuk tetap relevan dan kompetitif di dunia yang berubah dengan cepat. Ini melibatkan penanganan tantangan kontemporer seperti materialisme dan hedonisme, serta pemanfaatan era digital secara efektif.9 Sikap proaktif ini memastikan pengaruh dan efektivitasnya yang berkelanjutan dalam konteks modern.

II. Sejarah dan Evolusi Majelis Pendidikan Muhammadiyah

Sejarah Majelis Pendidikan Muhammadiyah berakar kuat pada awal pendirian organisasi itu sendiri. Pada 17 Juni 1920, dalam sebuah rapat yang dipimpin oleh KH Ahmad Dahlan, Muhammadiyah secara resmi membentuk empat "Bahagian" (divisi) sebagai pembantu pimpinan untuk mengorganisir amal usaha, program, dan kegiatan pokok di bidang tertentu.11 Pembentukan "Bahagian Sekolahan" secara bersamaan dengan "Bahagian Tabligh" dan "Bahagian Penolong Kesengsaraan Oemoem" pada tahun 1920, hanya delapan tahun setelah berdirinya Muhammadiyah, sangatlah signifikan.11 Ini menunjukkan bahwa KH Ahmad Dahlan dan kepemimpinan awal Muhammadiyah segera mengakui pendidikan sebagai pilar strategis yang fundamental dan sama pentingnya dengan dakwah dan kesejahteraan sosial. Pendidikan bukanlah gagasan tambahan, melainkan bagian integral dari misi

tajdid (pembaharuan) dan amar ma'ruf nahi mungkar mereka, yang bertujuan untuk perubahan sistemik, bukan hanya kesalehan individu. Pandangan jauh ke depan ini meletakkan dasar bagi jaringan pendidikan Muhammadiyah yang luas dan berkelanjutan.

Salah satu dari empat bagian tersebut adalah Bahagian Sekolahan, yang diketuai oleh H.M. Hisyam.11 H.M. Hisyam, seorang murid KH Ahmad Dahlan, diamanahkan untuk memajukan dan mengawasi sekolah-sekolah Muhammadiyah. Visi beliau bahkan mencakup pendirian "Universiteit Muhammadiyah yang megah untuk mencetak sarjana-sarjana Islam dan mahaguru Muhammadiyah".14 Visi ambisius ini, yang diungkapkan puluhan tahun sebelum institusi semacam itu tersebar luas, adalah indikator kuat dari perencanaan pendidikan jangka panjang Muhammadiyah. Kepemimpinan visioner ini memastikan upaya dan investasi yang berkelanjutan dalam pendidikan, memungkinkan Muhammadiyah untuk beradaptasi dan bahkan membentuk lanskap pendidikan nasional seiring waktu. Ini juga menyoroti wawasan intelektual dan kemampuan perencanaan strategis tokoh-tokoh awal Muhammadiyah. Pada masa awal kepemimpinannya, sekolah-sekolah Muhammadiyah mengalami pertumbuhan kuantitas dan peletakan dasar pendidikan berjenjang, mulai dari sekolah desa (volkschool), vervolkschool, hingga standaardschool.14

Seiring waktu, Bahagian Sekolahan berevolusi menjadi Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).14 Untuk pendidikan tinggi, dibentuklah Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang). Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) seperti Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) telah berdiri sejak 1955.16 Majelis Diktilitbang telah dipimpin oleh tokoh-tokoh penting seperti Prof. Dr. H. Zamroni dan saat ini Prof. Dr. Bambang Setiaji (periode 2023-2027).17 Terdapat pula catatan mengenai Akademi Tabligh Muhammadiyah yang didirikan pada 18 November 1958 di Solo sebagai hasil Musyawarah Tabligh Nasional.18 Meskipun demikian, informasi langsung mengenai hubungan historis antara Akademi Tabligh 1958 dengan "madrasah mubaligh Kiai Fachrodin" atau Akademi Mubaligh Muhammadiyah (AMM) terbaru tidak tersedia dalam data yang diberikan.20 Namun, Majelis Tabligh saat ini juga memiliki program Akademi Mubaligh Muhammadiyah (AMM) untuk mencetak kader mubaligh yang kompeten.20

Pembentukan Bahagian Sekolahan dan Bahagian Tabligh secara bersamaan, serta kemunculan Akademi Tabligh Muhammadiyah, menunjukkan hubungan yang erat antara pendidikan dan inisiatif dakwah Muhammadiyah.11 Pendidikan berfungsi sebagai kendaraan utama untuk

dakwah bil hikmah (penyebaran dengan kebijaksanaan) dan untuk pengkaderan (pembentukan kader) mubaligh masa depan.22 Pendekatan terpadu ini memastikan bahwa hasil pendidikan selaras dengan kebutuhan ideologis dan praktis gerakan dakwah, menciptakan siklus penguatan diri dalam penyebaran Islam dan pengembangan intelektual. Meskipun ada kemungkinan kurangnya keterkaitan historis langsung untuk akademi tertentu, hal ini dapat mencerminkan evolusi dan adaptasi berkelanjutan dari program pelatihan, yang sejalan dengan semangat

tajdid Muhammadiyah.

Tabel 1: Linimasa Sejarah Singkat Majelis Pendidikan Muhammadiyah

Tahun

Peristiwa/Nama Lembaga

Tokoh Kunci

Deskripsi Singkat

1917

Pengajian Malam Jum'at

KH Ahmad Dahlan

Titik awal perintisan pembentukan Majelis Tabligh, yang juga terkait dengan kesadaran akan pentingnya divisi khusus untuk dakwah dan pendidikan.11

1920

Pembentukan Bahagian Sekolahan, Tabligh, PKO, Taman Poestaka

KH Ahmad Dahlan, H.M. Hisyam (Sekolahan), H.M. Fachrodin (Tabligh), H.M. Syuja' (PKO), H.M. Mochtar (Taman Poestaka)

Muhammadiyah secara resmi membentuk empat divisi pembantu pimpinan, menandai formalisasi bidang pendidikan dan dakwah.11 H.M. Hisyam memimpin Bahagian Sekolahan dengan visi mendirikan universitas.14

1924

Peresmian Majelis Tabligh

Tidak disebutkan secara spesifik

Majelis Tabligh diresmikan, bertugas menyampaikan Putusan Tarjih dan menyerukan ajaran Islam.11

1955

Pendirian Perguruan Tinggi Muhammadiyah (contoh: UMJ)

Tidak disebutkan secara spesifik

Awal mula berdirinya institusi pendidikan tinggi Muhammadiyah.16

1958

Pendirian Akademi Tabligh Muhammadiyah

Tidak disebutkan secara spesifik

Didirikan di Solo sebagai hasil Musyawarah Tabligh Nasional.18

Saat Ini

Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen)

Tidak disebutkan secara spesifik

Evolusi dari Bahagian Sekolahan, mengelola pendidikan dasar dan menengah.14

Saat Ini

Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang)

Prof. Dr. Bambang Setiaji (2023-2027)

Mengelola PTM dan memajukan penelitian.17

Saat Ini

Akademi Mubaligh Muhammadiyah (AMM)

Tidak disebutkan secara spesifik

Program Majelis Tabligh untuk mencetak kader mubaligh.20

III. Struktur dan Fungsi Majelis Pendidikan Muhammadiyah

Struktur organisasi Muhammadiyah bersifat hierarkis, membentang dari Pimpinan Pusat hingga Pimpinan Ranting, dengan Majelis berfungsi sebagai unsur pembantu pimpinan yang bertanggung jawab menyelenggarakan amal usaha dan program di bidang-bidang tertentu.26 Dalam bidang pendidikan, terdapat dua majelis utama yang beroperasi secara sinergis:

  1. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen): Majelis ini bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah, mencakup sekolah, madrasah, dan pondok pesantren.25 Fungsinya sangat komprehensif, meliputi pembinaan ideologi Muhammadiyah di lingkungan sekolah, perencanaan, pengorganisasian, pembimbingan, pengkoordinasian, dan pengawasan atas pengelolaan amal usaha pendidikan, serta peningkatan kualitas dan kuantitasnya.30 Majelis Dikdasmen juga berupaya meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik melalui pelatihan dan pembinaan rutin.28
  2. Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang): Majelis ini mengelola dan mengembangkan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) serta memajukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.4

Secara umum, kedua majelis ini membidangi seluruh aktivitas yang menyangkut pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.29 Mereka bertanggung jawab atas kemajuan sarana prasarana, manajemen kurikulum, serta pengembangan generasi kader yang berilmu dan berakhlak mulia.29 Tugas spesifik meliputi penyelenggaraan pendidikan untuk tenaga pengajar, pengadaan alat kelengkapan pengajaran, pembukaan sekolah/madrasah asrama di lokasi strategis, dan pengelolaan sekolah percontohan.29

Struktur ini memungkinkan implementasi yang terdesentralisasi namun tetap terpandu oleh visi terpusat. Meskipun Majelis beroperasi di berbagai tingkatan hierarki (Pusat, Wilayah, Daerah, Cabang, Ranting), fungsi dan koordinasi mereka secara eksplisit menyoroti tujuan strategis yang sama.4 Keseimbangan ini memungkinkan Muhammadiyah untuk responsif terhadap konteks lokal sambil mempertahankan konsistensi ideologis dan standar kualitas di seluruh jaringan pendidikannya yang luas. Pendekatan ini memaksimalkan jangkauan dan dampak organisasi tanpa mengorbankan relevansi lokal.

Majelis Dikdasmen dan Diktilitbang berkoordinasi erat dalam pelaksanaan program bidang pendidikan.4 Mereka memiliki tugas bersama untuk membangun cetak biru (blueprint) pendidikan Muhammadiyah guna mengatasi ketertinggalan dan mengantisipasi masa depan yang lebih kompleks.4 Mereka juga bertugas menegaskan posisi dan implementasi nilai Islam, Kemuhammadiyahan, dan kaderisasi dalam seluruh sistem pendidikan.4 Tujuannya adalah mempercepat pengembangan institusi pendidikan Muhammadiyah sebagai pusat keunggulan dengan menyusun standar mutu, menjadikan mutu sebagai tujuan utama dalam pengembangan amal usaha pendidikan, serta mengintegrasikan pengembangan amal usaha pendidikan dengan program pengembangan masyarakat.4 Lebih lanjut, mereka menyusun sistem pendidikan Muhammadiyah yang berbasis pada Al-Qur'an dan Sunnah.4

Koordinasi yang erat antara Dikdasmen dan Diktilitbang, ditambah dengan penekanan pada pengembangan "kader yang alim dan intelek" serta "kader pemimpin bangsa yang handal," menunjukkan bahwa Muhammadiyah memandang sistem pendidikannya sebagai ekosistem yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk pengembangan sumber daya manusia.4 Jenjang pendidikan yang lebih rendah berfungsi sebagai pemasok bagi pendidikan tinggi, yang pada gilirannya berkontribusi pada penelitian dan inovasi yang dapat meningkatkan seluruh sistem. Pendekatan holistik ini dirancang untuk menghasilkan individu yang seimbang ("ulama-intelektual") yang mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan agama dan nasional, secara efektif berfungsi sebagai jalur yang kuat untuk kepemimpinan masa depan dalam Muhammadiyah dan Indonesia.

Majelis Diktilitbang secara khusus juga mengembangkan program penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berbagai aspek kehidupan yang penting dan strategis sebagai basis pengambilan kebijakan dan pengembangan kemajuan Persyarikatan, serta membangun jaringan kerjasama lembaga penelitian.4 Hal ini menggarisbawahi komitmen Muhammadiyah terhadap pembuatan kebijakan berbasis bukti dan peningkatan berkelanjutan dalam upaya pendidikannya. Dengan mengintegrasikan penelitian dan pengembangan langsung ke dalam majelis pendidikan tingginya, Muhammadiyah memastikan bahwa praktik pendidikannya tetap berada di garis depan inovasi pedagogis dan kemajuan ilmiah. Pandangan strategis ini menjaga relevansi penawaran pendidikannya terhadap tantangan kontemporer dan membantu mempertahankan keunggulan kompetitif, yang krusial untuk keberlanjutan dan pengaruh jangka panjangnya.

Tabel 2: Struktur dan Fungsi Utama Majelis Pendidikan Muhammadiyah

Nama Majelis

Tingkatan Organisasi

Tugas Pokok

Fungsi Utama

Contoh Program (Periode 2022-2027)

Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen)

Pusat, Wilayah, Daerah, Cabang, Ranting

Mengelola dan mengembangkan pendidikan dasar dan menengah (TK-SMA/Madrasah/Pesantren).14

Pembinaan ideologi Muhammadiyah, perencanaan, pengorganisasian, pembimbingan, pengawasan, peningkatan kualitas SDM pendidik.28

Menyusun pedoman kepegawaian, tata kelola keuangan, instrumen monitoring evaluasi, peningkatan mutu pendidikan (analisis kepuasan, MBS), penyediaan sarpras, penguatan IPM/Tapak Suci/HW, peningkatan profesionalitas pendidik (IHT), peningkatan kesejahteraan pendidik.8

Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang)

Pusat, Wilayah, Daerah

Mengelola dan mengembangkan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), memajukan penelitian dan pengembangan IPTEK.4

Membangun cetak biru pendidikan Muhammadiyah, menegaskan nilai Islam/Kemuhammadiyahan/kaderisasi di PTM, mempercepat pengembangan institusi pendidikan sebagai pusat keunggulan.4

Mengembangkan program penelitian dan pengembangan sebagai basis kebijakan, membangun jaringan kerjasama lembaga penelitian.4

IV. Kurikulum dan Inovasi Pembelajaran

Kurikulum Muhammadiyah secara khas mengintegrasikan pendidikan agama Islam dengan ilmu pengetahuan modern, menciptakan sistem pendidikan yang holistik-integratif.3 Tujuannya adalah membentuk individu yang unggul secara spiritual dan intelektual, serta memiliki kepribadian "utuh" yang tidak memisahkan ilmu umum dan agama.3 Pendekatan ini menunjukkan pergeseran yang disengaja dari pembelajaran tradisional yang berbasis hafalan menuju pendekatan yang lebih komprehensif, yang mengembangkan kompetensi intelektual, emosional, dan praktis. Tujuannya adalah untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya berpengetahuan luas tetapi juga memiliki karakter moral yang kuat, kualitas kepemimpinan, dan keterampilan praktis, sehingga mereka siap untuk berkontribusi secara berarti kepada masyarakat. Ini merupakan respons langsung terhadap masalah "kepribadian terpecah" dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas akan individu yang seimbang di dunia yang semakin kompleks.

Mata pelajaran inti dalam kurikulum ini adalah Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (ISMUBA), yang menjadi ciri khusus dan keunggulan sekolah dan madrasah Muhammadiyah.33 AIK/ISMUBA dirancang untuk menanamkan nilai-nilai tauhid murni, akhlak mulia,

amar ma'ruf nahi mungkar, ibadah, dan muamalah, serta pemahaman Islam yang sistemik dan progresif.5 Kurikulum ini juga mengintegrasikan nilai-nilai multikulturalisme untuk merawat keberagaman dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.36 Kurikulum ini digambarkan sebagai "dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik" 33, sementara pada saat yang sama bertujuan untuk "berdaya saing global".8 Hal ini menyoroti proses pengembangan kurikulum yang dinamis dan fleksibel, yang secara terampil menyeimbangkan standar pendidikan nasional dengan kebutuhan lokal yang spesifik dan tren global yang muncul. Fleksibilitas ini memungkinkan diversifikasi dan penyesuaian, memastikan bahwa pendidikan Muhammadiyah tetap sangat relevan dengan beragam konteks siswa dan komunitasnya, sekaligus mempersiapkan mereka untuk tantangan dan peluang yang lebih luas dalam lingkungan global.

Pembentukan karakter adalah salah satu keunggulan utama pendidikan Muhammadiyah.7 Nilai-nilai Kemuhammadiyahan memiliki peran krusial dalam membentuk karakter dan akhlak peserta didik yang religius, beradab, dan moderat.37 Implementasinya dilakukan melalui pembiasaan perilaku sehari-hari, seperti "5S" (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dan "7K" (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kerindangan, Keindahan, Kekeluargaan, Keindahan), serta kegiatan keagamaan rutin seperti tadarus Al-Qur'an dan shalat Dhuha.37 Pendidikan Muhammadiyah juga berfokus pada pengembangan jiwa kepemimpinan dan kemandirian, dengan melibatkan siswa dalam organisasi seperti Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai sarana belajar berorganisasi dan menanamkan pemahaman Islam yang mendalam.35

Muhammadiyah terus berinovasi dalam metode pembelajaran untuk meningkatkan efektivitasnya. Ini meliputi penggunaan metode berkelompok, permainan, video interaktif, PowerPoint, serta optimalisasi fasilitas sekolah.40 Model pembelajaran inovatif seperti

Inquiry Based Learning, Jigsaw, Project Based Learning, dan Problem Based Learning diterapkan untuk mendorong pembelajaran aktif dan berpusat pada siswa.41 Dalam menghadapi era digital, Majelis Pendidikan Muhammadiyah juga mengintensifkan transformasi pembelajaran berbasis teknologi dan informasi. Contohnya termasuk pembuatan

website majelis, majalah digital sekolah, dan pelatihan digitalisasi branding sekolah.8 Digitalisasi dakwah juga menjadi fokus Majelis Tabligh, yang saling mendukung dengan pendidikan.9 Penggunaan "dakwah digital," "video interaktif," dan inisiatif seperti "website Majelis Dikdasmen" menunjukkan strategi yang jelas dan disengaja.9 Ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah tidak resisten terhadap kemajuan teknologi, melainkan secara aktif mengintegrasikannya ke dalam metodologi pendidikan dan dakwahnya. Pendekatan berwawasan ke depan ini memastikan bahwa pesannya efektif menjangkau generasi muda (milenial dan Gen Z) dan bahwa institusi pendidikannya tetap modern dan menarik. Dengan memanfaatkan teknologi, Muhammadiyah memperluas jangkauannya, meningkatkan pengalaman belajar, dan mempertahankan relevansi serta pengaruhnya di era digital.

Tabel 3: Komponen Khas Kurikulum dan Inovasi Pembelajaran Muhammadiyah

Aspek Kurikulum/Inovasi

Deskripsi

Contoh Implementasi

Sumber

Kurikulum AIK/ISMUBA

Integrasi pendidikan agama Islam dan ilmu pengetahuan modern untuk membentuk pribadi utuh.

Mata pelajaran Al-Islam, Kemuhammadiyahan, Bahasa Arab (ISMUBA) sebagai ciri khas; Integrasi nilai multikulturalisme.3

3

Pembentukan Karakter

Penekanan pada nilai-nilai Kemuhammadiyahan untuk membentuk karakter religius, beradab, dan moderat.

Pembiasaan "5S" (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dan "7K" (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kerindangan, Keindahan, Kekeluargaan, Keindahan); Tadarus Al-Qur'an dan Shalat Dhuha.37

7

Pengembangan Kepemimpinan

Fokus pada pengembangan jiwa kepemimpinan dan kemandirian siswa.

Keterlibatan siswa dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai sarana belajar berorganisasi.35

35

Inovasi Pembelajaran

Penggunaan metode dan media pembelajaran yang beragam untuk meningkatkan efektivitas.

Metode berkelompok, permainan, video interaktif, PowerPoint; Model Inquiry Based Learning, Jigsaw, Project Based Learning, Problem Based Learning.40

40

Digitalisasi Pendidikan/Dakwah

Pemanfaatan teknologi informasi untuk pembelajaran dan penyebaran nilai Islam.

Pembuatan website majelis, majalah digital sekolah, pelatihan digitalisasi branding sekolah; Pemanfaatan media sosial untuk dakwah.


V. Kontribusi dan Dampak Terhadap Pendidikan Nasional

Muhammadiyah telah memberikan kontribusi monumental terhadap pendidikan nasional Indonesia melalui pendirian ribuan lembaga pendidikan. Skala dan jangkauan amal usaha pendidikannya sangat besar. Data terbaru menunjukkan Muhammadiyah memiliki 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA), termasuk 83 universitas, 53 sekolah tinggi, dan 36 bentuk lainnya.42 Selain itu, terdapat 5.345 sekolah/madrasah di seluruh Indonesia, dengan 1.908 di antaranya adalah madrasah di bawah binaan Majelis Dikdasmen.42 Skala ini menjadikan Muhammadiyah salah satu penyedia layanan pendidikan non-pemerintah terbesar di Indonesia.

Muhammadiyah telah memainkan peran perintis dalam membentuk paradigma pendidikan unik di Indonesia yang secara efektif menjembatani kesenjangan antara pengetahuan agama dan sekuler.2 Kontribusinya tidak hanya kuantitatif, tetapi juga kualitatif, menawarkan model pendidikan terintegrasi yang bertujuan untuk menghasilkan individu yang seimbang, mampu menavigasi baik kewajiban agama maupun tuntutan masyarakat modern. Hal ini, pada gilirannya, secara langsung memperkuat karakter nasional dan kapasitas intelektual, memberikan alternatif yang kuat terhadap model pendidikan yang ada.

Kontribusi utama Muhammadiyah adalah mengembangkan pendidikan Islam modern yang memadukan ilmu agama dan umum, bertujuan menghasilkan "ulama-intelektual" atau "intelektual-ulama" serta generasi yang "utuh" dan tidak mengalami "split personality".2 Lulusan pendidikan Muhammadiyah diharapkan memiliki karakter religius, moderat, cerdas, berilmu, mandiri, dan mampu berkolaborasi.44 Pendidikan karakter, yang mencakup nilai-nilai Kemuhammadiyahan, Keislaman, dan Kebangsaan, menjadi keunggulan yang kuat.7 Ini membentuk individu yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan peduli terhadap masyarakat.1

Melalui kurikulum AIK/ISMUBA dan pendekatan dakwahnya, pendidikan Muhammadiyah secara aktif menyebarkan paham Islam yang moderat, toleran, dan inklusif.22 Ini berperan penting dalam membentengi umat dari paham ekstremisme dan radikalisme.20 Sistem pendidikan Muhammadiyah yang luas berfungsi sebagai alat rekayasa sosial yang kuat, secara aktif membentuk nilai-nilai, keyakinan, dan perilaku generasi masa depan sejalan dengan ideologi Islamnya yang progresif dan moderat. Ini melampaui instruksi akademik, menempatkan Muhammadiyah sebagai pemain kunci dalam mendorong harmoni sosial dan stabilitas nasional dengan menanamkan pandangan dunia yang seimbang yang melawan ekstremisme dan mempromosikan kebajikan sipil.

Selain pendidikan formal, Muhammadiyah juga berkontribusi pada pendidikan nonformal dan pengabdian masyarakat, menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial, gotong royong, dan keadilan.46 Pendidikan Muhammadiyah juga menjadi instrumen bagi pengembangan kegiatan sosial kemanusiaan persyarikatan.44

Meskipun menghadapi berbagai dinamika dan tantangan, termasuk isu dehumanisasi pendidikan di era modern (Smart Society 5.0) 47, serta kendala fasilitas seperti kurangnya laboratorium, perpustakaan, dan buku yang layak di beberapa sekolah 30, Muhammadiyah menunjukkan ketahanan institusional yang luar biasa dan kapasitas untuk refleksi diri kritis serta adaptasi dinamis. Organisasi ini secara konsisten berupaya untuk berinovasi dan meningkatkan penawaran pendidikannya. Pendekatan proaktif dalam pemecahan masalah ini, yang berakar pada semangat

tajdid-nya, sangat penting untuk keberlanjutan jangka panjang dan kemampuannya untuk tetap menjadi kekuatan terkemuka dan berpengaruh dalam pendidikan Indonesia dan pembangunan nasional. Prospek ke depan melibatkan terus-menerus meningkatkan kualitas pendidikan, beradaptasi dengan teknologi digital, dan memperkuat peran dalam membentuk karakter remaja di tengah tantangan zaman.48 Muhammadiyah berkomitmen untuk terus berinovasi dan menjadi pelopor pendidikan yang mencerahkan dan membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia.46

Tabel 4: Statistik Amal Usaha Pendidikan Muhammadiyah (Data 2023)

Jenis Lembaga Pendidikan

Jumlah

Sumber

Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA)

172

42

- Universitas

83

42

- Sekolah Tinggi

53

42

- Bentuk Lainnya

36

42

Sekolah/Madrasah

5.345

42

Madrasah di bawah Dikdasmen

1.908

43

VI. Kesimpulan

Majelis Pendidikan Muhammadiyah, yang terdiri dari Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah serta Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan, merupakan tulang punggung pergerakan Muhammadiyah dalam mewujudkan cita-cita masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Sejak cikal bakalnya sebagai "Bahagian Sekolahan" pada tahun 1920, Muhammadiyah telah secara konsisten menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama.11

Melalui kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan dengan ilmu pengetahuan modern, serta penerapan metode pembelajaran inovatif dan adaptasi teknologi digital, Muhammadiyah berhasil mencetak jutaan lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga kokoh dalam karakter, berakhlak mulia, dan berjiwa kepemimpinan.3 Pengaruh abadi dan pertumbuhan luar biasa dari lembaga pendidikan Muhammadiyah dapat secara langsung dikaitkan dengan kemampuannya yang unik untuk tetap teguh pada prinsip-prinsip Islam fundamentalnya, sambil secara bersamaan merangkul modernisasi dan secara dinamis menyesuaikan strateginya dengan kebutuhan masyarakat kontemporer. Komitmen ganda ini untuk melestarikan warisan dan mendorong kemajuan memastikan relevansi dan efektivitasnya yang berkelanjutan dalam membentuk tatanan intelektual, moral, dan sosial masyarakat Indonesia.

Dengan jaringan amal usaha pendidikan yang masif di seluruh Indonesia, Muhammadiyah tidak hanya berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, tetapi juga memainkan peran krusial dalam menyebarkan pemahaman Islam yang moderat, inklusif, dan relevan dengan tantangan zaman.45 Meskipun menghadapi berbagai dinamika dan tantangan, komitmen Muhammadiyah terhadap pendidikan sebagai sarana

tajdid dan dakwah amar ma'ruf nahi mungkar tetap menjadi kekuatan pendorong bagi kemajuan umat dan bangsa Indonesia.

 

  1. Tujuan - Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Surakarta, diakses Juni 13, 2025, https://www.dikdasmenska.com/p/blog-page.html?m=1
  2. Kontribusi Muhammadiyah Dalam Bidang Pendidikan | PDF - Scribd, diakses Juni 13, 2025, https://id.scribd.com/document/441757042/KONTRIBUSI-MUHAMMADIYAH-DALAM-BIDANG-PENDIDIKAN
  3. Peran Muhammadiyah Dalam Pendidikan Di I | PDF - Scribd, diakses Juni 13, 2025, https://id.scribd.com/document/437569027/PERAN-MUHAMMADIYAH-DALAM-PENDIDIKAN-DI-I-docx
  4. Majelis dan Lembaga – demakmu.com, diakses Juni 13, 2025, https://demakmu.com/majelis-dan-lembaga/
  5. Analysis Implementation Al-Islam and Kemuhammadiyahan (AIK) Values in University Subjects (Case Study: Industrial Engineering St - RSIS International, diakses Juni 13, 2025, https://rsisinternational.org/journals/ijrias/DigitalLibrary/volume-6-issue-8/06-11.pdf
  6. Keunggulan Sistem Pendidikan Muhammadiyah | Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Website Resmi, diakses Juni 13, 2025, https://uinjkt.ac.id/id/keunggulan-sistem-pendidikan-muhammadiyah
  7. Pendidikan Karakter Jadi Salah Satu Keunggulan Sekolah Muhammadiyah, diakses Juni 13, 2025, https://muhammadiyah.or.id/2020/12/pendidikan-karakter-jadi-salah-satu-keunggulan-sekolah-muhammadiyah/
  8. Program Majelis Dikdasmen - Sekolah Muhammadiyah Cileungsi, diakses Juni 13, 2025, https://sekolahmuci.com/program-majelis-dikdasmen/
  9. Tugas Pokok Majelis Tabligh Muhammadiyah - jakartamu.com, diakses Juni 13, 2025, https://www.jakartamu.com/tugas-pokok-majelis-tabligh-muhammadiyah-11576
  10. Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Semarang - MAJELIS TABLIGH, diakses Juni 13, 2025, https://tablighkotasemarang.id/blog-post/majelis-tabligh/
  11. Makalah Majelis-Majelis Dalam Organisasi Muhammadiyah | PDF - Scribd, diakses Juni 13, 2025, https://id.scribd.com/document/609706202/MAKALAH-MAJELIS-MAJELIS-DALAM-ORGANISASI-MUHAMMADIYAH-docx
  12. Mengulas Era Awal Gerakan Muhammadiyah (1) - PWMJateng, diakses Juni 13, 2025, https://pwmjateng.com/mengulas-era-awal-gerakan-muhammadiyah-1/
  13. Kutipan Catatan H.M. Syoedja tentang Sejarah Majelis Tabligh, diakses Juni 13, 2025, https://tablighkotasemarang.id/blog-post/kutipan-catatan-h-m-syoedja-tentang-sejarah-majelis-tabligh/
  14. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, diakses Juni 13, 2025, https://id.wikipedia.org/wiki/Majelis_Pendidikan_Dasar_dan_Menengah_Muhammadiyah
  15. KH Hisyam: Peletak Fondasi Pendidikan Muhammadiyah, diakses Juni 13, 2025, https://muhammadiyah.or.id/2023/04/kh-hisyam-peletak-fondasi-pendidikan-muhammadiyah/
  16. Sejarah UMJ, diakses Juni 13, 2025, https://umj.ac.id/tentang-umj/sejarah/
  17. Sejarah - - Diktilitbang, diakses Juni 13, 2025, https://diktilitbangmuhammadiyah.org/id/sejarah/
  18. Sejarah - KPI UMY - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, diakses Juni 13, 2025, https://kpi.umy.ac.id/sejarah/
  19. Sejarah Pendirian – Fakultas Agama Islam - FAI UMY - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, diakses Juni 13, 2025, https://fai.umy.ac.id/profil/sejarah-pendirian/
  20. Bentengi Ummat Islam dari Paham Ekstrim dan Radikal, Majelis ..., diakses Juni 13, 2025, https://lazismujatim.org/bentengi-ummat-islam-dari-paham-ekstrim-dan-radikal-majelis-tabligh-siapkan-akademi-mubaligh-muhammadiyah-amm/
  21. Akademi Mubaligh Muhammadiyah Siap Digelar, Ini Materinya - PWMU.CO, diakses Juni 13, 2025, https://pwmu.co/357509/05/30/akademi-mubaligh-muhammadiyah-siap-digelar-ini-materinya/
  22. GERAKAN DAKWAH MAJELIS TABLIGH MUHAMMADIYAH DI KOTA MAKASSAR, diakses Juni 13, 2025, https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/mercusuar/article/download/21957/11698/61449
  23. SISTEM PELATIHAN MUBALIGH MUHAMMADIYAH - Syamsul Hidayat - FlipHTML5, diakses Juni 13, 2025, https://fliphtml5.com/itqip/qwes/SISTEM_PELATIHAN_MUBALIGH_MUHAMMADIYAH/
  24. penerapan metode dakwah jama'ah tabligh di kota padang application of jama'ah tabligh processing methods in the city of padang - Jurnal UMSB - Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, diakses Juni 13, 2025, https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/mediailmu/article/viewFile/4521/3208
  25. Daftar Lengkap Struktur Majelis Lembaga dan Biro PP Muhammadiyah 2022-2027, diakses Juni 13, 2025, https://news.ums.ac.id/id/03/2023/daftar-lengkap-struktur-majelis-lembaga-dan-biro-pp-muhammadiyah-2022-2027/
  26. Struktur Organisasi | Muhammadiyah, diakses Juni 13, 2025, http://arsip.muhammadiyah.or.id/content-54-det-struktur-organisasi.html
  27. BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MUHAMMADIYAH A. Sejarah Singkat Muhammadiyah Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh Muhammad Darwis - Repository UIN Suska, diakses Juni 13, 2025, https://repository.uin-suska.ac.id/7406/3/BAB%20II.pdf
  28. 202 PERAN MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MUHAMMADIYAH DALAM PENGEMBANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN DI KABUPATEN KEPAHIANG Tince - Open Journal Systems, diakses Juni 13, 2025, https://ejournal.iaida.ac.id/index.php/darussalam/article/download/1808/1120
  29. Peran Dan Fungsi Majelis Dan Lembaga Muhammadiyah | PDF | Ilmu Sosial - Scribd, diakses Juni 13, 2025, https://id.scribd.com/document/723538848/Peran-dan-fungsi-majelis-dan-lembaga-muhammadiyah
  30. 84 PERANAN MUHAMMADIYAH BIDANG MAJELIS DIKDASMEN DALAM PENGELOLAAN SMA DI KOTA MAKASSAR Mukdar Boli Prodi Manajemen Pendidikan I - Institut Parahikma, diakses Juni 13, 2025, https://sys.parahikma.ac.id/journal/index.php/el-idarah/article/download/260/140/765
  31. Program Majelis Pendidikan Dasar Dan Menengah - PCM Mijen | PDF - Scribd, diakses Juni 13, 2025, https://id.scribd.com/document/734341265/PROGRAM-MAJELIS-PENDIDIKAN-DASAR-DAN-MENENGAH-PCM-MIJEN
  32. UPAYA MUHAMMADIYAH MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN ISLAM, diakses Juni 13, 2025, https://journal.iaisambas.ac.id/index.php/TarbiyaIslamica/article/download/3681/2648/
  33. KURIKULUM-ISMUBA-SMA.pdf - Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, diakses Juni 13, 2025, https://dikdasmenppmuhammadiyah.org/wp-content/uploads/2020/02/KURIKULUM-ISMUBA-SMA.pdf
  34. (PDF) Al islam and Kemuhammadiyahan (AIK) curriculum policy study - ResearchGate, diakses Juni 13, 2025, https://www.researchgate.net/publication/379325084_Al_islam_and_Kemuhammadiyahan_AIK_curriculum_policy_study
  35. Implementasi Nilai-Nilai Keislaman melalui Mata Pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di MA Muhammadiyah Bandung - Journal on Education, diakses Juni 13, 2025, https://jonedu.org/index.php/joe/article/download/5598/4520/
  36. Pendidikan Al Islam Kemuhammadiyahan: Integrasi Nilai Islam dan Multikulturalisme, diakses Juni 13, 2025, https://pgsd.umsida.ac.id/kemuhammadiyahan-integrasi-nilai-islam/
  37. Penanaman Nilai Kemuhammadiyahan Dalam Upaya Pembentukan Karakter Peserta Didik di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta - Journal on Education, diakses Juni 13, 2025, https://jonedu.org/index.php/joe/article/download/5446/4343/
  38. Pendidikan - Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, diakses Juni 13, 2025, https://muallimaat.sch.id/Home/pendidikan/9
  39. Implementasi Nilai-Nilai Al-Islam dan Kemuhamadiyahan dalam Membentuk Karakter Sosial dan Kepemimpinan Siswa di SMK Muhammadiyah - Dinasti Review, diakses Juni 13, 2025, https://dinastirev.org/JMPIS/article/download/2189/1322/7566
  40. Inovasi Pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di Sekolah Dasar Muhammadiyah | Jurnal Basicedu, diakses Juni 13, 2025, https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/7206
  41. Penerapan Model Pembelajaran Inovatif Untuk Mengatasi Masalah Siswa Dalam Pembelajaran. - SMP Muhammadiyah Plus Klaten Utara, diakses Juni 13, 2025, https://smpmuhplus.sch.id/2022/12/09/penerapan-model-pembelajaran-inovatif-untuk-mengatasi-masalah-siswa-dalam-pembelajaran/
  42. Berikut Data Terbaru Kiprah 111 Tahun Muhammadiyah, diakses Juni 13, 2025, https://www.umko.ac.id/2023/11/21/berikut-data-terbaru-kiprah-111-tahun-muhammadiyah/
  43. Dapodikmu Jumlah Madrasah - Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, diakses Juni 13, 2025, https://dikdasmenppmuhammadiyah.org/dapodikmu-jumlah-madrasah/
  44. MUHAMMADIYAH DAN PENDIDIKAN KARAKTER DI INDONESIA Baidarus Universitas Muhammadiyah Riau, diakses Juni 13, 2025, https://ejurnal.umri.ac.id/index.php/JSI/article/download/1101/646/
  45. Muhammadiyah Meneguhkan Peran Majelis Tabligh - PWMJateng, diakses Juni 13, 2025, https://pwmjateng.com/muhammadiyah-meneguhkan-peran-majelis-tabligh/
  46. Kontribusi Muhammadiyah dalam Memajukan Pendidikan Nasional - (PDM) Tuban, diakses Juni 13, 2025, https://pdmtuban.com/2024/05/04/kontribusi-muhammadiyah-dalam-memajukan-pendidikan-nasional/
  47. Relevansi Pendidikan Muhammadiyah dalam Menghadapi Era Smart Society 5.0 - JURNAL BASICEDU, diakses Juni 13, 2025, https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/download/7339/3270/25559
  48. Peran Muhammadiyah dalam Mendidik Remaja Zaman Sekarang - PWMJateng, diakses Juni 13, 2025, https://pwmjateng.com/peran-muhammadiyah-dalam-mendidik-remaja-zaman-sekarang/

 

 

Posting Komentar